Rabu, 25 November 2009

BUNDA

Sejengkal tanah terpijak
kala ku mulai berjalan
raut tawa bangga terpancar dari aura mu BUNDA
terucap tulus kata dalam setiap doa
setapak langkah demi langkah
ku hiasi dengan petuah
rona suara manja
bergaung di telinga mu BUNDA
asa ku ingin mem_bahagiakan mu
berikan semua yang terindah
namun perjalanan ini terlalu berliku
gunung_gunung mungil ini teramat terjal tuk ku daki
BUNDA maafkan bila ku tak seperti yang kau damba
sungguh berjuta mimpi ku punya untuk mu BUNDA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar